Asmau al-Af’al – Pembahasan Mengenai Macam-macam Isim Fiil

Pengertian Asma’u al-Af’al atau Isim Fiil (أسماء الأفعال)

Sebelumnya, kami sudah pernah membahas mengenai  asma’u al-‘af’al atau isim fiil secara singkat dan sederhana. Pada tulisan kali ini, pembahasan akan sedikit lebih melengkapi  apa saja yang belum dibahas dalam tulisan sebelumnya.

Mari kita mulai dari pengertian asma’u al-‘af’al atau isim fiil. Isim fiil adalah kalimah yang menunjukkan atas sesuatu yang ditunjukkan oleh fiil, hanya saja ia tidak menerima alamat-alamat fi’il.

Macam-macam Asma’u al-Af’al atau Isim Fiil

Macam-macam isim fiil berdasarkan maknanya

Macam-macam isim fiil berdasarkan maknanya ada tiga, yaitu:

  1. Isim Fiil Madli (اسم الفعل الماضي), yaitu isim fiil  yang memiliki makna fiil madli namun tidak bisa menerima tanda fiil madli.

:نحو

هَيْهَاتَ

Maknanya sama dengan ‘بَعُدَ’ yang artinya ‘telah jauh’.

شَتَّانَ

Maknanya sama dengan ‘افْتَرَقَ’ yang artinya ‘telah berpisah’.

  1. Isim Fiil Mudlari’ (اسم الفعل المضارع), yaitu isim fiil  yang memiliki makna fiil mudlari’ namun tidak bisa menerima tanda fiil mudlari’.

:نحو

أُفٍّ

Maknanya sama dengan ‘أَتَضَجِّرُ’ yang artinya ‘aku sedang kesal’.

وَيْ / وَاهًا / وَا

Maknanya sama dengan ‘أَعْجَبُ’ yang artinya ‘aku sedang takjub’.

  1. Isim Fiil Amr (اسم الفعل الأمر), yaitu isim fiil  yang memiliki makna fiil amr namun tidak bisa menerima tanda fiil amr.

:نحو

آمِيْنَ

Maknanya sama dengan ‘اسْتَجِبْ’ yang artinya ‘kabulkanlah’.

صَهْ

Maknanya sama dengan ‘اسْكُتْ’ yang artinya ‘Diamlah!’.

مَهْ

Maknanya sama dengan ‘انْكَفِفْ’ yang artinya ‘Tinggalkanlah!’.

بَلْهَ

Maknanya sama dengan ‘دَعْ / اتْرُكْ’ yang artinya ‘Jauhilah!’.

عَلَيْكَ

Maknanya sama dengan ‘الْزَمْ’ yang artinya ‘Jagalah/tetaplah!’.

إِلَيْكَ عَنِّيْ

Maknanya sama dengan ‘تَنَحَّ عَنِّيْ’ yang artinya ‘Menyingkirlah dariku’.

إِلَيْكَ الْكِتَابَ

Maknanya sama dengan ‘خُذِ الْكِتَابَ’ yang artinya ‘Ambillah kitab itu!’.

هَا الْقَلَمَ / هَاكَ الْقَلَمَ / هَاءَ الْقَلَمَ

Maknanya sama dengan ‘خُذِ الْقَلَمَ’ yang artinya ‘Ambillah pena itu!’.

Catatan Penting:

Isim fiil harus menggunakan satu shighot (bentuk) untuk semua kondisi, maka semisal ‘صَهْ’ akan selalu diucapkan menjadi ‘صَهْ’ baik ditujukan kepada untuk wahid (satu orang), mutsanna, jama’, mudzakkar dan muannats.

Namun terdapat pengecualian untuk isim fiil yang bertemu dengan kaf khithab. Untuk isim fiil yang bertemu  kaf khithab maka kaf khithab berubah menyesuaikan mukhatab (yang diajak bicara)-nya apakah ia wahid, mutsanna, jama’, mudzakkar atau muannats.

:نحو

عَلَيْكَ نَفْسَكَ

عَلَيْكِ نَفْسَكِ

عَلَيْكُمَا نَفْسَكُمَا

عَلَيْكُمْ نَفْسَكُمْ

عَلَيْكُنَّ نَفْسَكُنَّ

هَاكَ الْكِتَابَ

هَاكِ الْكِتَابَ

هَاكُمَا الْكِتَابَ

هَاكُمْ الْكِتَابَ

هَاكُنَّ الْكِتَابَ

Macam Isim Fiil berdasarkan asal muasalnya

Isim fiil juga dibagi lagi menjadi tiga macam berdasarkan asal muasalnya, yaitu:

  1. Isim Fiil Murtajal (اسم الفعل المرتجل)

Isim fiil murtajal adalah isim fiil yang dibuat sejak awal sebagai isim fiil.

:نحو

هَيْهَاتَ

Telah jauh

أُفٍّ

Aku sedang kesal

آمِيْنَ

kabulkanlah

  1. Isim Fiil Manqul (اسم الفعل المنقول)

Isim fiil manqul adalah kalimah yang sebelumnya digunakan untuk selain isim fiil kemudian diambil atau dipindah untuk dijadikan isim fiil.

Ada kalanya isim fiil manqul diambil dari jarr dan majrur.

:نحو

عَلَيْكَ نَفْسَكَ

Jaga dirimu!

إِلَيْكَ عَنِّيْ

Menyingkirlah dariku!

Ada kalanya isim fiil manqul diambil dari dharaf.

:نحو

دُوْنَكَ الْكِتَابَ

Ambil kitab itu!

مَكَانَكَ

Tetaplah!

Ada kalanya isim fiil manqul diambil dari mashdar.

:نحو

رُوَيْدَ أَخَاكَ

Biarkanlah/berilah waktu saudaramu!

بَلْهَ الشَّرَّ

Tinggalkanlah kejelekan!

Ada kalanya isim fiil manqul diambil dari huruf tanbih.

:نحو

هَا الْكِتَابَ

Ambillah kitab itu!

  1. Isim Fiil Ma’dul (اسم الفعل المعدول)

Isim fiil ma’dul adalah isim fiil yang cara pembuatannya mengikuti wazan ‘فَعَالِ’ yang mana ia dirubah dari fi’il amr tsulatsy mujarrad.

:نحو

نَزَالِ

Dari ‘انْزِلْ’ yang berarti “Turunlah!”

حَذَارِ

Dari ‘احْذَرْ’ yang berarti “Waspadalah!”

Penjelasan Tambahan:

  1. “رُوَيْدَ” dan “بَلْهَ”

“رُوَيْدَ” asalnya adalah mashdar dari “أَرْوَدَ فِيْ سَيْرِهِ إِرْوَادًا وَرُوَيْدًا” (Seseorang telah pelan-pelan dalam perjalanannya), “رُوَيْدَ” memiliki bentuk yang sudah ditashghir dengan tashghir tarkhim, huruf-huruf tambahannya pun sudah dibuang  karena asalnya adalah “إرْوَادٌ”.

Adapun “بَلْهَ” asalnya adalah mashdar dengan makna “التَّرْكُ” (meninggalkan). Uniknya, meskipun ia berbentuk mashdar, ia tidak memiliki fiil. Sehingga fiilnya sesuai maknanya adalah ‘تَرَكَ’.

Baik “رُوَيْدَ” maupun “بَلْهَ” sekarang sudah menjadi isim fiil amr mabni ala al-fath. Keduanya tidak memiliki mahall min al-i’rab. Adapun fail dari keduanya adalah dlamir yang wajib mustatir yang taqdirnya adalah “أَنْتَ”.

Jika “رُوَيْدَ” dan “بَلْهَ” ditanwin menjadi:

رُوَيْدًا أَخَاكَ وَبَلْهًا الشَّرَّ

Atau Jika “رُوَيْدَ” dan “بَلْهَ” di-idlafah-kan  menjadi:

رُوَيْدَ أَخِيْكَ وَبَلْهَ الشَّرِّ

Maka keduanya kini adalah dua mashdar yang dibaca nashab menjadi maf’ul muthlaq bagi fiil yang terhapus. Adapun dua isim yang jatuh setelah tanwin dibaca nashab karena menjadi maf’ul bih. Sedangkan dua isim yang jatuh setelah mudlaf dibaca jarr karena menjadi mudlaf ilaih yang mana memang memungkinkan meng-idlafah-kan mashdar kepada maf’ul-nya.

  1. Kaf khithab bertemu isim fiil

Kaf yang bertemu isim fi’il manqul itu ditashrif menyesuaikan mukhathab-nya baik segi mufrad, tatsniyah, jama’, mudzakkar dan muannats-nya.

:نحو

رُوَيْدَكَ

رُوَيْدَكِ

رُوَيْدَكُمَا

رُوَيْدَكُمْ

رُوَيْدَكُنَّ

هَاكَ

هَاكِ

هَاكُمَا

هَاكُمْ

هَاكُنَّ

إِلَيْكَ عَنِّيْ

إِلَيْكِ عَنِّيْ

إِلَيْكُمَا عَنِّيْ

إِلَيْكُمْ عَنِّيْ

إِلَيْكُنَّ عَنِّيْ

Hanya saja kaf tidak bersifat tetap/lazimah pada “رُوَيْدَكَ” dan “هَاكَ” yang mana keduanya ada yang berasal dari mashdar dan huruf  tanbih. Ketika keduanya dipindah/di-naql dari asalnya tersebut menjadi isim fi’il, kaf bukanlah bagian dari kalimat. Oleh karena itu, pada dua contoh ini, boleh mengganti kaf dengan yang lain:

:نحو

رُوَيْدَ أَخَاكَ

هَا الْكِتَابَ

Adapun kaf pada “إِلَيْكَ”, “دُوْنَكَ” dan isim fi’il manqul lain yang  berasal dari jarr majrur atau dharaf berhukum lazimah/tetap. Karena ketika kalimah-kalimah tersebut dinukil maka kaf sudah termasuk  di dalamnya sehingga kini setelah menjadi isim fi’il maka semuanya menjadi satu kalimah untuk menunjukkan perintah. Alhasil, kaf khithab tidak boleh digantikan posisinya.

“هَا” boleh dimurnikan dari kaf sehingga ia menggunakan satu lafadh untuk semua sebagaimana “هَا” juga boleh dipertemukan dengan kaf sehingga kaf ditashrif menyesuaikan mukhathabnya.

Selain itu, “هَا” juga boleh diucapkan menjadi “هَاءَ” dan digunakan dengan satu lafadh untuk semua.  Namun, yang lebih fashih adalah dengan menashrif hamzahnya menjadi:

هَاءَ  (mufrad mudzakkar)

هَاءِ  (mufradah muannatsah)

هَاؤُمَا  (mutsanna)

هَاؤُمْ  (jama’ mudzakkar)

هَاءُنَّ   (jama’ muannats)

Penashrifan “هَاءَ” sama dengan penashrifan “هَاكَ”  hanya saja kaf diganti dengan hamzah. Contoh lain dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:

هَاؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْ

“… ambil dan bacalah kitabku (ini)” (Al-Haaqqah: 19)

Kaf dalam “رُوَيْدَكَ” dan “هَاكَ” adalah huruf khitab yang tidak memiliki tempat dari i’rab menurut qaul yang paling shahih. Adapun kaf dalam “إِلَيْكَ”, “عَلَيْكَ” dan “دُوْنَكَ” serta isim fiil lain yang berasal dari jarr majrur dan dharaf, menurut pendapat yang shahih, ia tidak memiliki i’rab, karena kaf sudah menjadi satu bagian dari kalimah. Bagian kalimah tidak memiliki i’rab. I’rab dimiliki kalimah ini secara keseluruhan.

Perbedaan Isim Fiil Manqul, Murtajal dan Ma’dul

Isim fiil manqul seperti “رُوَيْدَ” dan isim fiil ma’dul  seperti “نَزَالِ” hanya hadir untuk menunjukkan perintah/amr dan bukan untuk selainnya. Adapun isim  fiil murtajal maka ia  bisa hadir untuk madli, mudlari’ dan amr, dan kebanyakan untuk amr.

Isim fiil manqul dan isim fiil murtajal berhukum sama’iy  sedangkan isim fiil ma’dul berhukum qiyasiy. Isim fiil ma’dul dibentuk mengikuti wazan “فَعَالِ” yang diambil dari fiil tsulatsiy mujarrad tamm munsharif.

:نحو

قَتَالِ

Artinya sama dengan “اقْتُلْ” (bunuhlah!).

ضَرَابِ

Artinya  sama dengan “اضْرِبْ” (pukullah!).

جَلَاسِ

Artinya sama dengan “اجْلِسْ” (duduklah!).

Adapun jika isim fiil ma’dul diambil dari fiil tsulatsiy mazid maka hukumnya syadz.

:نحو

دَرَاكِ

Dengan makna “أَدْرِكْ” (temuilah!).

بَدَارِ

Dengan makna “بَادِرْ” (bergegaslah!).

Contoh-contoh lain dari isim fiil

Contoh isim fiil madli:

وُشْكَانَ

Telah bergegas (melakukan dengan cepat)

سُرْعَانَ

Telah bergegas (melakukan dengan cepat)

بُطْأٰنَ

Telah lambat

Contoh isim fiil mudlari’:

أَوَّاهْ / آهْ

Aku sedang kesakitan

بَخْ

Aku sedang memandang kebagusan/kebaikan (konotasi pujian)

بَجَلْ

Sedang mencukupi

Contoh isim fiil amr:

إِيْهِ

Lanjutkan (perkataanmu)!

حَيَّ

Lakukanlah! / Ayo!

هَلُمَّ

Lakukanlah! / Ayo!

تَعَالْ

Lakukanlah! / Ayo!

حَيَّهَلْ

Lakukanlah! / Ayo!

عَلَى الْأَمْرِ

Hadapilah (perkara) itu!

إِلَى الْأَمْرِ

Bergegaslah pada perkara itu!

بِالْأَمْرِ

Bergegaslah dengan perkara itu!

هَيَّا

Cepatlah!

هَيْتَ

Cepatlah!

أَمَامَكَ

Majulah!

وَرَاءَكَ

Mundurlah!

Itu dia Pembahasan Mengenai Macam-macam Isim Fiil. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar