6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Insantri.com – Tulisan ini hanya sekedar tulisan ringan yang ingin membedah dan berusaha menjawab pertanyaan yang cukup menarik yakni “Apa saja yang bisa kamu dapatkan di pondok pesantren selain ilmu agama?” Maka dari itu akan kami coba sebutkan 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama.

Perlu digaris bawahi kata ‘bisa’ di sini bukan berarti pasti didapatkan, melainkan sebuah kemungkinan dan keniscayaan.

6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pondok pesantren adalah tempat  bermukim para santri untuk mempelajari dan memperdalam disiplin ilmu agama Islam. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muawiyah sebagai berikut:

مَنْ يُرِدِ اللّهُ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ (متّفق عليه)

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan (pada orang tersebut) maka Allah memahamkannya dalam (hukum-hukum) agama (menjadikannya faqih di dalam agama)” (HR Bukhari Muslim)

Memperdalam ilmu agama sangatlah penting sehingga menjadi agenda utama dalam pondok pesantren. Santri sudah seharusnya menyibukkan diri siang dan malam untuk memperdalam ilmu agamanya dan menjadikan hal tersebut sebagai tujuan utama sehingga tercapai tujuan selama belajar di pondok pesantren yakni mendapatkan ilmu agama sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.

Namun selain ilmu agama, apa saja yang bisa didapatkan di pondok pesantren?

Berikut ini adalah 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama, antara lain:

  1. Uang
  2. Jodoh
  3. Mental
  4. Teman
  5. Pengalaman Organisasi
  6. Life Skill

Lho, itu beneran? Kok kayak ngarang? Eits, sebentar dulu. Ini penjelasannya:

1. Uang

mendapatkan uang di pesantren.

Ketika santri mendapatkan dukungan dari orang tua atau sanak famili untuk menuntut ilmu di pondok pesantren maka dukungan tersebut akan diberikan kepada santri bukan hanya berupa doa tapi juga ongkos termasuk uang yang ditujukan untuk keperluan selama di sana.

Untuk sebutan ongkos yang diberikan orang tua kepada santri biasanya ada istilah ‘kiriman’ atau era 80-an ke bawah biasa disebut ‘weselan’ karena dulu belum ada transfer via rekening bank, yang ada hanya layanan pengiriman uang via Wesel dari Pos.

Karena hanya untuk keperluan sehari-hari biasanya santri mendapatkan kiriman seadanya. Kadang pula dijumpai santri mendapatkan kiriman yang tergolong minim atau telat (faktor ekonomi keluarga), maka santri harus memutar otak bagaimana caranya kiriman tersebut tidak habis dan bisa cukup untuk kebutuhan sampai nanti.

Ada pula santri yang sama sekali tidak ada kiriman dari rumah, masyaallah sangat hebat sekali perjuangan santri ini. Tidak ada suatu masalah kecuali ada solusinya. Biasanya santri ini bisa bertahan dan mendapat solusi untuk tetap bisa mengaji di pondok bahkan bersekolah dengan cara menjadi santri abdi ndalem dengan mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk membantu rumah tangga keluarga ndalem (kyai atau gus). Dan untuk membalas dedikasi santri abdi ndalem, maka Kyai akan mengangkat santri tersebut dan dipercayai untuk mengerjakan tugas dari yang ringan sampai yang penting bahkan menyekolahkannya jika perlu.

Semoga para orang tua yang mempunyai anak yang dititipkan di pondok pesantren diberi kelapangan rezeki dan para santri yang masih berjuang menjadi santri abdi ndalem diberikan semangat dalam mengerjakan tugas baik di ndalem maupun di pondok dan sekolah. Aamiin.

2. Jodoh

mendapatkan jodoh di pondok pesantren. 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Apakah mondok bisa dapat jodoh? Tentu saja bisa! Bisa itu ada dua, bisa iya dan bisa tidak hehe. Tapi kan yang penting bisa.

Bisa saja seorang Kyai karena mendapati santrinya tumbuh sangat alim atau ketawadluan akhlaqnya dan dipandang memadai untuk menjadi kawan berdakwah  sekaligus penerus lalu kyai tersebut menjadikan santri tersebut sebagai menantu untuk memperistri salah satu putrinya.

Atau bisa saja salah seorang kyai menjodohkan santri putra dengan salah satu santri putrinya karena menemukan kecocokan antar keduanya.

Atau bisa jadi juga salah satu teman santri memperkenalkan kenalan santrinya untuk bertaaruf, cocok kemudian menikah. Semua hal tersebut bisa saja terjadi dan sebuah keniscayaan.

Namun perlu diingat, ya Sobat Santri, tidak boleh seorang santri menuntut ilmu atas niat selain mencari ridlo Allah taala, termasuk niat ingin mendapatkan putrinya Pak Kyai ya.. hehe.

3. Mental

mimbar. mendapatkan keberanian mental di pondok pesantren.

Selain mendapatkan ilmu agama, santri bisa mendapatkan mental di pondok pesantren. Yang dimaksud mental di sini bukan mental illness ya, tapi keberanian mental untuk bisa tampil dan tandang di lingkungan masyarakat. Dalam pondok pesantren, bukan hanya diajari teori-teori ilmu agama saja tapi juga praktek dari teori tersebut.

Mental yang didapatkan santri bisa berasal dari pengalaman ketika santri memimpin tahlil, diba’an, maulidan, disuruh kyai untuk khotbah atau ceramah, bahkan pengalaman paling remeh sekalipun seperti menjadi mc suatu acara atau memimpin teman sekamar untuk membersihkan toilet bisa menjadi pendidikan yang bisa mengasah mental santri.

4. Teman

mendapatkan teman di pondok pesantren. 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Yang satu ini sudah pasti, jodoh saja bisa didapat di pondok pesantren apalagi teman. Walaupun ‘mencari teman memang susah’, apalagi yang sefrekuensi, sepemikiran, senasib seperjuangan alah susahnya minta ampun.

Untuk mendapatkan teman yang seperti itu sangat niscaya sekali di pondok pesantren. Walaupun beda-beda latar belakang, daerah asal, ekonomi, keluarga, dll tidak menjadi penghalang untuk berteman dan menambah saudara karena teman-teman santri memiliki jiwa dan semangat yang sama. Justru dengan perbedaan tersebut bisa menjadi sebuah pelajaran dan menambah wawasan baru.

Allah berfirman dalam Al-Hujurat 49:13 “Ya ayyuha an-nasu inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ja’alnakum syu’uban wa qabaaila litaarafu”, yang artinya, “Wahai manusia sesungguhnya Kami menciptakanmu berupa laki-laki dan wanita dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan suku-suku supaya kalian saling mengenal”.

5. Pengalaman Organisasi

leadership pondok pesantren. 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Pondok pesantren memiliki struktur organisasi kepengurusan dari ketua pondok (lurah), sekretaris, bendahara, keamanan sampai bagian terkecilnya. Bukan hanya struktural pengurus, acara-acara yang diadakan di pondok juga pasti memiliki seksi-seksinya sendiri. Dengan pengalaman organisasi di pondok bisa melatih santri dalam berorganisasi, bermain peran dan belajar leadership atau kepemimpinan.

Namun ya Sobat Santri tidak harus jadi ketua pondok, yang penting bisa turut andil untuk mengejawantahkan diri sebagai apa saja yang dirasa cocok dan mampu Sobat Santri lakukan itu sudah cukup bagus.

6. Life Skill

odol habis.

Seperti yang telah disebutkan di atas, karena santri terkadang kirimannya minim, maka ia harus memutar otak agar kiriman bisa cukup dan sampai waktu yang tepat. Dari sini muncullah kekreatifan yang super extra nggak kepikiran, dari ngirit shampoo, ngirit sabun, belajar masak sendiri sampai belajar bikin lemari sendiri, kesemuanya itu akan dilakukan santri asalkan bisa menunjang dalam ‘Program Penghematan Kiriman Minim’ atau disingkat PPKM.

Itu dia 6 Hal Yang Bisa Didapatkan di Pondok Pesantren Selain Ilmu Agama

Sobat santri boleh berbagi pengalaman unik ketika mondok di kolom komentar ya..

Sekian semoga bermanfaat.

Penulis: Mudhofar – Seorang biasa aja yang pernah nimba ilmu di Nurul Anam Kranji Pekalongan, dan Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

Follow twitter orang biasa ini di @mudhofarX

Tinggalkan Komentar