Apa itu Mashdar? Memahami Pengertian Mashdar

Sebagaimana telah kami sebutkan bahwa salah satu macam syibhul fi’li adalah mashdar. Dalam artikel ini kita akan mempelajari pengertian mashdar.

Pengertian Mashdar

Mashdar adalah lafadh yang menunjukkan pada hadats (peristiwa/kejadian) tanpa disertai zaman (waktu), ia memuat huruf-huruf fi’il-nya baik secara lafadh, taqdir, maupun digantikan dengan yang lain dari huruf yang terbuang dari fi’il-nya.

Contoh mashdar yang memuat huruf-huruf fi’il-nya secara lafadh:

عَلِمَ عِلْمًا

(“الْعِلْمُ” memuat huruf-huruf “عَلِمَ” secara lafadh yang artinya ‘ain, lam dan mim lengkap).

Contoh mashdar yang memuat huruf-huruf fi’il-nya secara taqdir:

قَاتَلَ قِتَالًا

(“الْقِتَالُ” memuat atas alif-nya “قَاتَلَ” secara taqdir karena asal mashdar-nya yaitu “قِيْتَالٌ”, buktinya yaitu tetapnya huruf ya’ di beberapa tempat sehingga mashdar dari “قَاتَلَ” bisa berupa “قِيْتَالًا” dan mashdar dari “ضَارَبَ” bisa berupa “ضِيْرَابًا”).

Contoh mashdar yang salah satu hurufnya diganti dengan yang lain dari huruf yang terbuang:

وَعَدَ عِدَةً

سَلَّمَ تَسْلِيْمًا

(“الْعِدَةُ” asalnya yaitu “الْوَعْدُ”. Wawunya dibuang dan diganti dengan ta’ ta’nits. Sedangkan “التَّسْلِيْمُ” asalnya adalah “السِّلَّامُ”. Salah satu hurufnya yang ganda (yaitu salah satu dari dua lam) dibuang kemudian diganti dengan ta’ taf’il (تاء التفعيل), lalu jadilah “تَسْلَامٌ” sebagaimana “تَكْرَارٌ”, lalu alif dirubah menjadi ya’ (serta harakat pada lam mengikuti ya’ menjadi kasrah) sehingga jadilah “تَسْلِيْمٌ”).

Adapun isim yang memuat huruf-huruf fi’ilnya namun ia tidak menunjukkan hadats seperti halnya:

الْكُحْلُ

(Celak mata)

الدُّهْنُ

(Minyak)

الْجُرْحُ

(Luka)

Maka ia tidak bisa disebut sebagai mashdar melainkan ia adalah yang disebut sebagai “إسم للأثر الحاصل بالفعل” (isim/nama bagi dampak yang dihasilkan sebab fiil).

Sedangkan jika ada isim menunjukkan hadats namun tidak memuat huruf-huruf fi’il-nya baik secara lafadh, taqdir maupun digantikan sebagaimana halnya:

تَوَضَّأَ وُضُوْءًا

تَكَلَّمَ كَلَامًا

سَلَّمَ سَلَامًا

Maka ia termasuk mashdar. Pembahasan mengenai hal ini akan dibahas nanti.

Mashdar adalah asal fiil dan darinya pula ia bisa diderivasikan ke bentuk-bentuk musytaqat yang lain. (Ini pendapat madzhab ulama’ bashrah).

Adapun macam-macam serta hukum yang berkaitan dengannya akan dibahas dalam artikel selanjutnya.

Tinggalkan Komentar