Mencintai Nabi Muhammad Ala Al-Urjuzah al-Mi’iyyah – Blog Series Ubaidil Muhaimin (Part 1)

Mencintai Nabi Muhammad Ala Al-Urjuzah al-Mi’iyyah – Blog Series Ubaidil Muhaimin (Part 1)

Mencintai Nabi Muhammad Ala Al-Urjuzah al-Mi’iyyah – Blog Series Ubaidil Muhaimin (Part 1)

Rabiul Awaal adalah bulan yang penuh dengan keindahan. Bulan yang di dalamnya dulu pernah terlahir seseorang yang kedatangannya sangat dinanti-nanti. Suatu bulan yang menjadi pertanda akan lenyapnya kegelapan dan berganti dengan cahaya pelita yang menyinari seluruh penjuru alam, daratan maupun lautan, yang membawa kabar gembira dan peringatan. Bulan yang oleh masyarakat Jawa juga disebut sebagai bulan “Mulud”. Sesuai namanya, berarti di bulan tersebut terlahir seseorang yang luar biasa, beliau adalah Nabi terakhir umat manusia, Rasulullah Muhammad shallalllahu alaihi wa sallama.

Sudah menjadi tradisi mayoritas masyarakat muslim Indonesia, bahwa di bulan Maulid atau Rabiul Awwal, mereka selalu mengadakan berbagai kegiatan baik dalam skala kecil, sedang, dan bahkan hingga besar-besaran dalam perayaan hari besar Islam ini dengan menggelar berbagai macam acara seperti pengajian (tabligh), pembacaan Maulid, dan lain sebagainya.

Semua itu dilakukan demi menunjukkan kecintaan mereka kepada junjungan mereka, di samping itu, mereka juga berharap agar kelak diperkenankan memperoleh pertolongannya di hari kiamat.

Dalam bulan yang mulia ini, saya juga akan mencoba melakukan sesuatau yang saya harapkan bisa menjadi sarana sebagai bentuk rasa tunduk, patuh, dan cinta saya kepada Nabi panutan baginda Rasulullah Muhammad. Di kesempatan ini saya akan menulis terkait sirah Rasulillah yang akan saya bagi ke dalam beberapa seri. Tulisan ini bersumber dari sebuah kitab yang berjudul Syarh al-Urjuzah al-Mi’iyyah.

al-Urjuzah al-Mi'iyyah

Sebelum membahas lebih dalam, pertama saya akan menjelaskan sekilas tentang pentingnya mempelajari sirah Baginda Rasulullah. Tidak diragukan lagi bahwa dalam mempelajari sirah rasulillah di dalamnya terdapat banyak sekali faedah-faedah agung dan keutamaan-keutamaan besar. dan semua tentu tahu bahwa tak ada satupun orang yang mampu menandingi keharuman sirah suci beliau. Sebab memang beliau adalah sosok yang terpercaya, bersih, dan mulia, beliau juga seorang pemimpin atas orang-orang mulia dan bertakwa, dan penghulu seluruh umat manusia.

Mempelajari sirah Rasul berarti mempelajari kepribadian seorang yang telah Allah jadikan sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya.

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا  ٢١

21.  Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. [Al Ahzab:21]

Dengan mempelajari sirah Rasul, berarti di situ seseorang telah membuktikan dan menyatakan kedalaman perasaan cintanya terhadap sosok teladan tersebut. dalam hal ini Rasulullah bersabda.

لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ ، وَوَالِدِهِ ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Tidak beriman salah seorang di antara kalian, hingga menjadikan aku lebih dicintai melebihi kecintaannya kepada anaknya, bapaknya dan seluruh manusia.

Mempelajari sirah juga berpengaruh besar terhadap diri seseorang. Ia akan merasakan sentuhan-sentuhan lembut dan menakjubkan di setiap alenia-alenia bacaan dan telaahnya. Sehingga setelah itu sirah tersebut menjadi semacam penyemangat dan penggugah gairah yang sangat berperan dalam menentukan langkah seseorang. Dengannya, seseorang sekaligus telah merealisasikan ketundukan dan ketaatannya terhadap baginda Rasul. Sebab hal itu merupakan bagian dari mempelajari sirahnya dan memperdalam ajarannya.

Banyak sekali karya-karya monumental yang mengisahkan sejarah hidup Rasulullah baik yang berbentuk prosa maupun puisi yang ditulis oleh berbagai kalangan ulama, sejak zaman dulu hingga sekarang. Salah satunya adalah sebuah kitab kecil nan ringkas, disusun sebagai pengantar dan pendahuluan untuk dibaca oleh para pemula yang ingin memperdalam pengetahuannya di bidang sejarah pada umumnya dan sirah Rasulullah pada khususnya.

Inilah kitab yang akan saya jadikan rujukan utama dan saya uraikan dalam beberapa tulisan saya ke depan. Kitab ini berisi seratus bait rajaz sehingga terkenal dengan nama al-Urjuzah al-Miiyyah.

Bersambung.

Ubaidil Muhaimin

Ubaidil Muhaimin

Nantikan update selanjutnya blog series Ubaidil Muhaimin ‘Mencintai Nabi Muhammad ala Al-Urjuzah al-Mi’iyyah’ eksklusif hanya di insantri.com

Tinggalkan Komentar