Ummi, Emak, Mae dalam Kajian Bahasa dan Islam – Ubaedil Muhaimin

Ummi Emak Mae dalam Kajian Bahasa dan Islam

Ummi Emak Mae dalam Kajian Bahasa dan Agama

INSANTRI.COM. Tiga kata di atas adalah sebutan dari seorang anak untuk seorang wanita yang melahirkannya, bisa secara biologis atau ideologis. Tak ada manusia di dunia ini yang terlahir tanpa Ibu (kecuali Adam dan Hawa), bahkan sosok ibu sangatlah penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Bahkan tidak terbatas sebutannya pada yang kami sebutkan di atas, al-umm juga ibu, bunda, ibunda, mama, mami, simak, biyung, ummi adalah sebutan lain darinya. Namun dalam tulisan ini, kami akan melakukan pendekatan secara bahasa yakni bahasa Arab “al-umm“.

Ibu, al-Umm secara bahasa

Dalam bahasa Arab, huruf mim menunjukkan arti “kumpul & kekuatan”. Sebagaimana dalam kata seru (nidā’) “allahumma“, itu artinya kumpul.

Begitu pula dengan kata “umm” (Ibu), dalam bahasa Arab itu artinya kumpul & kuat. Seperti dalam contoh kalimat, Ummu ar-ro’s, artinya adalah pusat (majma‘) saraf kepala. Contoh lain adalah kalimat Umm al-Quro (Makkah Mukarromah).

Nabi Ibrahim juga disebut sebagai “ummat“. Maksudnya adalah bahwa semua karakter mulia “terkumpul” pada sosok beliau.

Inilah mengapa ibu disebut sebagai “umm” sebab dalam dirinya terdapat banyak kasih sayang yang melebihi kasih sayangnya dibandingkan seorang lelaki (ayah).

Keutamaan Seorang Ibu

Dalam Islam Ibu memiliki kedudukan yang sangat tinggi (mulia), Allah telah berwasiat dalam Al-Qur’an QS. Luqman ayat 31:

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tua (ibu-bapak)nya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kembalimu.”

Dalam hadits Rasulullah berwasiat, sebagaimana kita semua sudah ketahui, bahwa seorang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibu. Bahkan hingga tiga kali disebutkan, baru kemudian ayah. Inilah letak pengagungan Islam terhadap Ibu (perempuan).

Ibarat dari seorang ibu adalah matahari. Matahari selalu hadir setiap hari dari pagi hingga petang dengan cahaya yang sangat terang dan penuh kehangatan. Semua kehidupan yang ada di bumi, baik hewan maupun tanaman bergantung padanya. Maka ia lebih utama dari seorang ayah yang diibaratkan bulan yang belum tentu muncul setiap malam, terangnya pun tidak selalu sempurna, bahkan kadang ia hadir di balik bayang-bayang seakan menghilang, dan mengintip dari kejauhan.

Itulah ibu, manusia terkuat di dunia, yang bisa mengumpulkan semua anak-anaknya dalam satu buaian kasih sayangnya tanpa membeda-bedakan.

Sayangi ibu (biologis atau ideologis) kita

Penulis: Ubaedil Muhaimin

Tinggalkan Komentar