Kelebihan Santri dalam Berkiprah di Masyarakat
Hampir dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan sampai belahan dunia khususnya kaum muslim tak asing lagi dengan istilah yang sering diucapkan di kehidupan sehari-hari ini yaitu santri. Apalagi dengan disahkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, semakin menguatkan pengakuan terhadap santri sebagai elemen pendidikan masyarakat Indonesia. Lantas siapakah ‘santri‘ itu? dan apa kelebihan santri?
Siapakah Santri itu?
Sebagian orang berpendapat bahwa yang dinamakan santri yaitu orang yang mondok atau menetap di suatu pesantren, akan tetapi ada juga ulama yang berpendapat bahwa siapa saja orangnya yang berkelakuan baik juga bisa dikategorikan sebagai santri. Arti santri dalam KBBI yaitu orang yang mendalami agama islam dan orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh (orang shaleh).
“Santri bukan hanya yang mondok saja, tapi siapapun yang berakhlak seperti santri dialah santri”. Ujar Kyai Musthofa Bisri.
Kelebihan Santri dalam Berkiprah di Masyarakat
Seorang santri di samping belajar kitab kuning yang berisi tentang ilmu agama, mereka juga belajar berbagai ilmu eksakta dan humaniora, seperti: matematika, biologi, fisika, sosiologi dan yang lainnya. Mereka belajar ilmu eksakta dan humaniora di dalam madrasah. Selain belajar ilmu agama, eksakta dan humaniora, para santri juga dididik agar mereka mempunyai keterampilan dan kemandirian agar mereka dapat menghayati tugas serta perannya menurut ajaran agama Islam di kehidupan masyarakat.
Santri yang belajar berbagai ilmu serta keterampilan di dalam pondok pesantren, ketika mereka sudah lulus atau terjun langsung menghadapi masyarakat mereka sudah mempunyai bekal yang kuat untuk di tuangkan di kehidupan sehari-hari. Sehingga para santri dalam menghadapi masyarakat tidaklah ragu ataupun enggan lagi dalam menghadapi masyarakat.
Santri diberi kepercayaan yang lebih oleh masyarakat dalam segala hal khususnya dalam hal keagamaan. Seperti menjadi imam sholat, khotbah Jum’at, memimpin tahlil, mengajar ngaji, dan kegiatan-kegiatan yang lain yang berhubungan dengan keagamaan. Oleh karena itu, sebagian besar orang tua memondokkan anaknya ke pondok pesantren agar anaknya bisa bermanfaat di kehidupannya kelak.
Di zaman modern seperti sekarang ini, pondok pesantrenlah yang tepat bagi pemuda ataupun pemudi. Hal ini juga untuk menghindari perbuatan yang tidak diinginkan, seperti: minum-minuman keras dan pergaulan bebas. Karena di setiap pondok pesantren memiliki peraturan tersendiri yang mengatur para santri agar tidak berbuat seenaknya sendiri tanpa memikirkan akibat dari perbuatanya tersebut. Karena akibat dari perbuatanya (negatif) tersebut sangatlah berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.
Dapat kita lihat banyak santri yang ketika lulus pesantren mereka menjadi orang sukses. Karena ketika di dalam pondok pesantren mereka taat dengan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pondok itu sendiri. Contohnya ada yang menjadi menteri, wakil presiden, bahkan sampai menjadi presiden. Di samping taat peraturan mereka juga bekerja keras dalam menuntut ilmu di pondok pesantren. Jadi, wajar saja ketika mereka lulus pesantren mereka jadi orang sukses.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelebihan santri adalah mereka memiliki kelebihan dalam penguasaan ilmu yang tidak terbatas pada ilmu agama saja, namun juga pada ilmu eksakta dan humaniora. Selain itu, mereka jauh dari pergaulan bebas dan kenakalan remaja. Dan yang terakhir, mereka mampu mengaktualisasikan diri menjadi orang yang bermanfaat dalam masyarakat.
Penulis: Haikal Izharulhaq – Santri dari Ponpes Gedongan Cirebon dan Mahasiswa aktif di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta