Unduh Kitab Qurrotul Uyun PDF – Arabic dan Makna Pesantren (Petuk)

Unduh Kitab Qurrotul Uyun PDF – Arabic dan Makna Pesantren (Petuk)

JudulQurrat al-Uyuun bi Syarhi Nadhmi Ibni Yamuun
PengarangAbu Abdillah Muhammad at-Tihamiy ibn al-Madaniy ibn Aliy ibn Abdillah Kannun al-Idrisiy al-Husainiy al-Fasiy (w. 1333 H/1915 M)
GenreAdab Nikah

Pada halaman ini, kamu bisa mengunduh Kitab Qurrotul Uyun PDF dalam dua versi, yakni versi gundul dan yang sudah ada makna pesantrennya.

Untuk mengunduh Kitab Qurrotul Uyun Arabic (Gundul) silahkan klik tombol berikut:

Untuk mengunduh Kitab Qurrotul Uyun Makna Pesantren (Petuk) silahkan klik tombol berikut:

Sekilas tentang Kitab ini

Kitab Qurratul Uyun adalah kitab yang membahas tentang adab (tata krama) pernikahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya baik yang wajib dan yang mubah. Kitab ini mempunyai judul secara lengkap sebagai ‘Qurrat al-Uyuun bi Syarhi Nadhmi Ibni Yamuun’.

Qurratul Uyun sendiri adalah bahasa arab yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah ‘penyejuk mata’. Nama ini terinspirasi dari hadits Nabi yang menggambarkan istri-istri Nabi sebagai qurrata a’yun/penyejuk mata bagi Nabi sehingga rumahnya digambarkan pula sebagai surga karena terdapat istri yang shalehah yang menyenangkan hati dan menghentikan mata dari melihat perempuan lain.

Pengarang kitab Syarh Qurratul Uyun adalah Abu Abdillah Muhammad at-Tihamiy ibn al-Madaniy ibn Aliy ibn Abdillah Kannun al-Idrisiy al-Husainiy al-Fasiy (w. 1333 H/1915 M) seorang ‘ulama’ ahli fiqh bermadzhab maliki. Ia berasal dari tanah Fas, namun ia menetap di Thonjah dan wafat di sana pula. Kitab ini selesai dikarang oleh pada tanggal 12 Ramadlan 1305 H.

Qurrotul Uyun men-syarah-i (mengomentari) sebuah nadham yang bernama ‘Nadham Ibnu Yamun’ yang ditulis oleh Syekh Abu Muhammad Qasim bin Ahmad bin Musa bin Yamun at-Talidiy al-Akhmasiy. Nadham tersebut berjumlah 101 bait (4 bait terakhir dan dua bait sebelumnya tidak dihitung). Penggarapan nadham ini selesai pada bulan yang sama, Ramadlan, pada tahun 1069 H. Tampak bahwa Syaikh Ibnu Yamun ingin mengalap berkah dari bulan yang mulia tersebut.

Melihat histori penulisan baik kitab Qurratul Uyun dan nadhamnya yang sama-sama selesai ditulis pada bulan puasa (ramadlan), tak heran jika kitab ini kini sering dikaji di pondok pesantren pada bulan puasa sebagai materi ngaji kilatan.

Pembahasan yang berhungan dengan pra-nikah dimulai dari muqaddimah (pembahasan mengenai bismilah dan hamdalah), hukum-hukum nikah, rukun-rukun nikah, motivasi nikah, hingga tujuan menikah.

Secara mendetail juga kitab ini membahas bagaimana seharusnya walimah atau pesta pernikahan dihelat dengan mengikuti sunnah Rasul, dan hal-hal apa saja yang perlu dihindari saat walimah.

Tidak kalah lengkap lagi, untuk pengantin baru, Qurratul Uyun menjelaskan bahwa perlu belajar untuk mencari husn al-ma’isyah (pekerjaan yang baik) dan bagaimana ber-mu’asyarah (berhubungan) agar tercipta ekonomi yang kuat dan hubungan suami istri yang harmonis.

Bukan hanya dari segi ekonomi, nafkah bathin berupa hubungan seksual (jima’) juga termasuk unsur yang fundamental dalam rumah tangga. Maka dari itu kitab Qurratul Uyun juga menjelaskan tata krama jima’ dan pembahasan waktu dilakukannya jima’ tersebut.

Problematika hubungan seksual yang mungkin dianggap tabu dikupas tuntas secara mendalam dalam kitab ini sehingga ditemukanlah jawaban tentang apa yang perlu dilakukan sebelum jima’, bagaimana melalui malam pertama, bagaimana tata caranya jima’, karena hal-hal ini adalah pengalaman baru yang belum pernah dilalui sebelumnya oleh pengantin baru.

Dari hal-hal kecil seperti urusan lepas baju dan ketelanjangan hingga masalah umum seperti berhias dan berdandan dibahas tuntas dalam kitab ini. Menjadikan kitab ini sebagai kitab pendidikan seks yang ideal untuk muslim. Bukan hanya menjelaskan hal-hal berbau jima’ saja, kitab ini juga ditutup dengan pembahasan mengenai cara mendidik istri dan anak.

Dengan begitu, kitab ini menjadi salah satu kitab tentang pendidikan seks yang lengkap karena didalamnya pula terdapat hukum-hukum fiqh yang dibahas. Juga kitab ini tidak berkutat pada seks saja, namun juga kitab ini menuntun para pembacanya untuk bisa membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Tinggalkan Komentar