Apa itu Isim Jins dan Isim ‘Alam?

Dilihat dari segi kekhususan maknanya, isim dibagi menjadi dua macam, yakni: Isim Jins dan Isim Alam.

isim jins dan isim 'alam

Apa itu Isim Jins (اسم الجنس)?

Isim Jins adalah isim yang tidak mengkhususkan pada individu, satuan atau unit tertentu dari semua jenisnya. Sehingga ia memiliki keumuman makna walaupun terbatas pada jenisnya saja.

:نحو

رَجُلٌ

pria

امْرَأَةٌ

wanita

دَارٌ

rumah

كِتَابٌ

kitab

بِئْرٌ

Sumur

Kata ‘rajulun (pria)’  adalah isim jins karena memiliki makna keumuman jenis dan tidak mengkhususkan pada individu tertentu.

Sehingga  semisal ‘Khalid’, ‘Cahyadi’, dan ‘Michael’ termasuk dalam makna yang dimaksud dalam kata ‘rajulun’. Namun ‘Fathimah’, ‘Siti’ dan ‘Mary’ – semisal – tidak termasuk dalam makna yang dimaksud pada kalimah ‘rajulun’.

Termasuk dari isim jins juga antara lain: isim dlamir, isim isyarah, isim maushul, isim syarat, dan isim istifham. Kesemuanya termasuk isim jins karena tidak mengkhususkan pada individu atau satuan tertentu dari jenisnya.

Mengapa isim dlomir termasuk isim jins? Karena – semisal – kalimah ‘أَنْتَ’ itu tidak khusus pada satuan atau individu tertentu. Buktinya ‘أَنْتَ’ bisa digunakan kepada semua orang yang pantas menjadi lawan bicara.

Hal ini menegaskan pada perbedaan duduk perkara antara pembahasan isim jins dan isim ma’rifat.

Apa itu Isim ‘Alam (اسم العلم)?

Berbeda dari isim jins, isim ‘alam adalah isim yang mengkhususkan pada individu, satuan atau unit tertentu dari seluruh individu/satuan/unit yang sejenis. Sehingga maknanya lebih khusus dan ia mengeluarkan makna-makna lain yang sejenis.

Dalam Jaami’u ad-Duruus al-Arabiyyah, disebutkan bahwa pengertian al-‘Alam adalah:

“اسْمٌ يَدُلُّ عَلٰى مُعَيَّنٍ, بِحَسْبِ وَضْعِهِ, بِلَا قَرِيْنَةٍ”

Artinya: “Isim alam adalah isim yang menunjukkan pada hal tertentu, dengan berdasarkan penetapan/pemberiannya, tanpa adanya qarinah (tanda/perantara)”.

Yang dimaksud dengan ‘بِحَسْبِ وَضْعِهِ/dengan berdasarkan penetapannya’ dari pengertian di atas adalah sebuah isim alam diperuntukkan untuk suatu yang tertentu (mu’ayyan) dengan berdasarkan penetapannya bukan berdasarkan kebetulan atau fakta yang sebenarnya terjadi.

Karena faktanya secara kebetulan atau pun tidak, sebuah nama (al-‘alam) bisa saja digunakan pada beberapa orang atau benda sekaligus. Semisal nama ‘Ahmad’ digunakan oleh beberapa orang bahkan jumlahnya ada banyak, apakah hal ini membuat sebuah nama tersebut bukan isim ‘alam lagi karena sudah tidak mu’ayyan (tertentu)? Tentu tidak, karena kesamaan nama orang-orang tersebut (isytirak) terjadi karena kebetulan saja dan itu tidak apa-apa.

Itulah mengapa isim alam itu berdasarkan penetapannya, karena sudah pasti setiap al-wadli’ atau orang yang memberikan nama ‘Ahmad’ itu memberikan nama tersebut kepada satu orang tertentu.

Adapun yang dimaksud dengan ‘بِلَا قَرِيْنَةٍ/tanpa tanda (perantara)’ adalah isim ‘alam tidak seperti sebagian isim ma’rifat lain yang memerlukan qarinah untuk menertentukan yang dimaksud.

Seperti isim dlamir yang menertentukan yang dimaksud dengan adanya qarinah berupa segi mutakallim, mukhathab, dan ghaib-nya, isim isyarah yang menertentukannya dengan adanya perantara berupa isyarat fisik atau non fisik, isim maushul yang menertentukannya dengan perantara jumlah yang jatuh setelahnya, isim yang dima’rifatkan dengan al (ال) yang menertentukannya dengan perantara al tersebut, munada nakirah maqshudah menertentukannya dengan tujuan yang tertuju padanya, dan isim nakirah yang di-idlafah-kan pada ma’rifat menertentukannya dengan perantara idlafah tersebut.

Contoh isim alam antara lain:

خَالِدٌ

Khalid (nama seorang laki-laki)

فَاطِمَةُ

Fathimah (nama seorang perempuan)

دِمْشَقُ

Damaskus (nama kota)

النِّيْلُ

Sungai Nil (nama sungai)

Juga termasuk isim alam yaitu nama-nama yang lain seperti nama negara, orang, daerah, suku, sungai, laut, gunung, dsb.

Demikian Pengertian Isim Jins dan Isim ‘Alam beserta contohnya.

Lebih lanjut, silahkan baca Macam-macam Isim ‘Alam.

Tinggalkan Komentar