Hukum Berbicara Ketika Berwudlu. Batalkah?

Hukum Berbicara Ketika Berwudlu. Batalkah?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sebagian kaum muslimin berbicara ketika berwudlu dengan orang lain. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada anak-anak kecil yang masih sulit melepaskan diri dari kebiasaan bermain/guyon, namun juga dapat kita temui pada orang dewasa, meskipun sangat jarang.

Mengingat keabsahan wudlu berkaitan langsung dengan keabsahan shalat yang akan dikerjakan, sudah sepatutnya fenomena yang kurang layak tersebut tidak dipertahankan. Sejauh manakah dampaknya? Apakah dapat membatalkan wudlu? Ataukah hanya sekedar mengurangi kesempurnaan wudlu itu sendiri?

berbicara ketika berwudlu apakah membatalkan wudlu?

Jawaban

Kiai Sahal Mahfudh dalam bukunya yang berjudul “Dialog Problematika Umat” mengatakan bahwa kalau kita kembali ke literatur-literatur fikih, khususnya kitab I’anat ath-Thalibin terdapat keterangan bahwa di tengah mengerjakan wudlu disunnahkan untuk tidak berbicara tanpa ada keperluan. Jika terdapat keperluan mendesak, berbicara malah bisa berubah menjadi wajib. Misalnya saat berwudlu kita melihat orang buta berjalan sendirian, padahal di depannya terdapat lubang yang membahayakan dirinya. Dalam kondisi seperti itu, tentu kita wajib bicara sembari teriak memberi peringatan kepadanya. Menyelamatkan orang buta jelas lebih diutamakan daripada memenuhi anjuran untuk diam saat mengerjakan wudlu.

Anjuran diam tersebut sangatlah beralasan. Bagaimanapun wudlu merupakan ibadah yang sedapat mungkin kita laksanakan dengan penuh kekhusyukan dan konsentrasi agar terlaksana sesuai dengan garis-garis yang ditetapkan syariat, sebagaimana terumus dalam kitab-kitab fikih. Sebagaimana kita ketahui, membasuh wajah, tangan, dll haruslah merata. Jangan sampai ada bagian yang tidak tersentuh air karena termasuk perbuatan dosa. Melakukan aktivitas tersebut tentu membutuhkan ketenangan, kehati-hatian dan konsentrasi.

Kesimpulan

Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan, berbicara ketika berwudlu -meskipun kurang layak dan perlu dihindari- tidak sampai membatalkan wudlu. Lain halnya dengan shalat, berbicara saat mengerjakannya bisa membatalkan. Namun tetap sangat penting untuk diperhatikan bahwa kita disunnahkan untuk meninggalkan berbicara ketika berwudlu dan hanya berbicara jika hanya mendesak. Hal ini kita lakukan agar wudlu kita bisa sempurna sehingga ibadah kita yang lain juga menjadi lebih baik lagi hasilnya.

Tinggalkan Komentar