Kitab Al-Ajrumiyyah Imam As-Shonhaji atau Matan Jurumiyyah PDF Download

Kitab Al-Ajrumiyyah Imam As-Shonhaji atau Matan Jurumiyyah PDF Download

Kitab Matan Jurumiyyah PDF Download, al-Ajrumiyyah

Kitab Al-Ajrumiyyah atau biasa disebut kitab Jurumiyyah di pondok pesantren merupakan kitab yang membahas ilmu nahwu dengan pembahasan sederhana dan mudah dipelajari. Pengarangnya yaitu Abu Abdillah Muhammad ibn Muhammad ibn Dawud As-Shonhaji, seorang ulama dari Afrika.

Tidak seperti Kitab Nahwu Wadhih yang bersifat induktif yakni membahas nahwu dari contoh ke kaidahnya, Kitab Al-Ajrumiyyah secara deduktif membahas ilmu nahwu dari kaidah ke contohnya.

Kitab ini sangat populer di pondok pesantren dan dipelajari oleh semua kalangan. Karena kitab ini sangat cocok untuk memahami ilmu Nahwu Dasar. Biasanya kitab ini dipelajari sebelum Kitab Amrithi dan Alfiyyah Ibnu Malik.

JudulMatan Al-Ajrumiyyah
MuallifAbu Abdillah Muhammad ibn Muhammad ibn Dawud As-Shonhaji
GenreNahwu
Jumlah Halaman21 halaman
Ukuran File759 kb

Untuk mengunduh kitab Al-Ajrumiyyah PDF silahkan klik tombol berikut ini

Profil Singkat Syeikh Ash-Shonhaji

Syeikh Ash-Shonhaji dilahirkan di kota Fasa, yakni sebuah kota besar di Negara Maroko pada tahun 672 H yang bertepatan dengan tahun wafatnya Imam Malik. Beliau wafat di kota itu pada hari Senin ba’da Dzuhur tanggal 20 Shafar Tahun 723 H.

Ulama’ yang terkenal melalui karangannya yang biasa disebut jurumiyyah ini menimba ilmu di Fasa, kampung halamannya sendiri, hingga pada suatu hari beliau bermaksud untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ketika melewati Mesir, beliau singgah di Kairo dan menuntut ilmu kepada seorang ulama nahwu termasyhur asal Andalusia, yaitu Abû Hayyân pengarang kitab al-Bahru al-Muhith sampai mendapat restu untuk mengajar dan dinobatkan sebagai salah satu imam dalam ilmu gramatika bahasa arab atau ilmu nahwu.

Dari situlah namanya mulai terkenal oleh segenap masyarakat pada saat itu, dengan kealiman dan kepintarannya, syekh sonhaji juga dikenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang fikih, sastrawan dan ahli matematika, di samping itu beliau menggeluti ilmu seni lukis, kaligrafi dan tajwid.

Metode penulisannya terfokus pada judul-judul besar ilmu nahwu dan pembahasan-pembahasan pokok, sehingga kitab ini dikenal sebagai kitab yang ringkas dan padat. Imam As-Suyuthy dalam Bughyat al-Wu’ât menyebutkan bahwa Ibnu Ajurrum berkiblat pada ulama Kuffah dalam karangan nahwunya.

Hal ini dibuktikan dalam pembahasan al-asma’ al-khamsah yang merupakan pendapat ulama Kuffah, sedangkan ulama Bashrah menambahkannya menjadi al-asma’ al-sittah. Hal lain yang mengindikasikan ke-Kuffah-annya adalah dengan memasukan “kaifama” dalam jawazim, sedangkan hal itu ditentang oleh ulama Bashrah.

Kitab ini mendapat apresiasi yang sangat besar baik dari kalangan para ulama maupun para murid. Bentuk apresiasi ini terlihat dari munculnya para ulama yang menciptakan bait-bait nadzam, syarah atau komentar dari kitab ini. Adapun kitab-kitab yang menjadi syarah kitab ini antara lain:

  1. Kitab al-Mustaqill bi al-Mafhumiyyah fi Syarhi Alfadzi al-Âjurrûmiyyah yang dikarang oleh Abi Abdillah Muhammad bin Muhammad al-Maliky yang dikenal sebagai al-Ra’î al-Andalusy al-Nahwy al-Maghriby,
  2. Kitab al-Durrah al-Nahwiyyah fî Syarhi al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad bin Muhammad Abi Ya’lâ al-Husainy al-Nahwiy,
  3. Kitab al-Jawâhir al-Mudhiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam,
  4. Kitab al-Nukhbah al-‘Arabiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam,
  5. Kitab al-Duror al-Mudhiyyah karangan Abu Hasan Muhammad bin ‘Ali al-Maliky al-Syâdily,
  6. Kitab al-Jawâhir al-Sunniyyah fî Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Abu Muhammad Abdillah yang terkenal dengan sebutan Ubaid bin Syeikh Abul Fadly bin Muhammad bin Ubaidillah al-Fâsy,
  7. Kitab al-Kawâkib al-Dhauiyyah fî halli Alfâdz al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Syamsuddin Abil Azam Muhammad bin Muhammad al-Halâwy al-Muqoddasy,
  8. Kitab Syarhu al-Syeikh Yazîd Abdurrahman bin Ali al-Makûdiy al-Nahwiy,
  9. Kitab Syarhu al-Syeikh Khalid al-Azhary ‘alâ Matni al-Âjurrûmiyyah,
  10. Kitab Syarah milik Syeikh Hasan al-Kafrawy al-Syafi’î al-Azhary,
  11. Kitab Al-Tuhfah al-Sunniyyah karangan Syeikh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid,
  12. Kitab Îdhôh al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Syeikh Shalih bin Muhammad bin Hasan al-Asmary,
  13. Kitab Hâsyiat al-Âjurrûmiyyah karangan Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim al-Najdy,
  14. dan Kitab Al-Ta’lîqât al-Jaliyyah ‘alâ Syarhi al-Muqaddimah al-Âjurrûmiyyah karangan Muhammad Shalih al-‘Utsaimîn.

Itulah biografi singkat dari seorang ulama yang bernama lengkap adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhâji, dengan mengkasrahkan shod, bukan dengan memfathahkannya seperti yang sering disebutkan oleh sebagian kalangan. Kalimat Al-Shinhâji ini seperti yang diriwayatkan oleh Al-Hamîdi dinisbatkan kepada salah satu kabilah yang berada di Negeri Maroko yaitu kabilah Shinhâjah. Begitu juga beliau dikenal sebagai Ibnu Âjurrûm.

Tinggalkan Komentar