Kitab al-Hikam Ibnu Athaillah As-Sakandari beserta Syarah dan Terjemah

Kitab al-Hikam Ibnu Athaillah As-Sakandari beserta Syarah dan Terjemah

Kitab al-Hikam dikarang oleh Syeikh Tajuddin Ahmad ibn Muhammad ibn Abd al-Karim Ibn Atha’illah As-Sakandariy al-Malikiy. Dari namanya tersebut terlihat bahwa beliau adalah penganut madzhab Maliki. Beliau wafat pada tahun 709 H//1258 M.

Syekh Ibnu Atha’illah hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Beliau lahir di kota Alexandria (Iskandariyah), Mesir, lalu pindah ke Kairo.

Pada awalnya, Syaikh Ibn Athaillah mendalami ilmu fiqh, mempelajari tafsir, hadits, bahasa, sastra pada beberapa syaikh di Mesir. Kemudian beliau memutuskan untuk menghabiskan hidupnya untuk ber-suluk dan menyucikan jiwa dengan bimbingan kedua orang ‘alim yang agung yang menguasai ilmu syariat sekaligus ilmu mensucikan jiwa dari penyakit-penyakitnya. Kedua orang alim yang menjadi guru Syeikh Ibnu Athaillah adalah Syeikh Abu al-Abbas Ahmad ibn Umar al-Mursiy (w. 686 H) dan Syeikh Abu al-Hasan Asy-Syadziliy (w. 656 H).

Dalam kitab al-Hikam terdapat konsep tasawuf yang membantu seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf yang memiliki berbagai perkembangan dari zaman ke zaman dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Tasawuf sunni
  2. Tasawuf falsafi

Kitab al-Hikam berisi mengenai ajaran tasawuf tersebut, yakni:

  1. Tasawuf sunni yang dibagi menjadi dua,
  2. Tasawuf akhlaki, tasawuf yang memprioritaskan pada pembentukan akhlak karimah dengan beberapa tahapan: Takhalli, proses pembersihan diri dari sifat tercela, Tahalli, proses penghiasan diri dengan akhlak karimah, dan Tajalli, sebuah kedudukan yang diperoleh setelah melalui dua tahap di atas yakni tidak adanya hijab yang menutupi antara seorang hamba dengan tuhannya.
  3. Tasawuf amali, proses peningkatan amal dengan berbagai proses (maqamat) sehingga menuju keadaan-keadaan yang dituju (ahwal).
  4. Tasawuf falsafi merupakan tasawuf yang ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.

Kitab al-Hikam memiliki beberapa ajaran tasawufnya namun yang paling dominan adalah tasawuf sunni yakni tasawuf akhlaki. Sehingga kitab ini bisa menjadi rujukan untuk menata akhlak seseorang untuk memiliki akhlak karimah.

Ibn Atha’illah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Karya itu meliputi bidang tasawuf, tafsir, akidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah Kitab Al-Hikam yang disebut-sebut sebagai magnum opus beliau.

 

Al-Hikam adalah sebuah kitab yang diperuntukkan bagi para pejalan (salik), yang di dalamnya berisi panduan lanjut bagi setiap pejalan untuk menempuh perjalanan spiritual. Al-Hikam berisi berbagai terminologi suluk yang ketat, yang merujuk pada berbagai istilah dalam Al-Qur’an.

Unduh Kitab al-Hikam Syarh dan Terjemah

Tinggalkan Komentar