Hati-Hati Saat Membaca Buku Yasin! Tepatnya pada Ayat Ke-76

Hati-Hati Saat Membaca Buku Yasin! Tepatnya pada Ayat Ke-76

Seorang Wanita membaca buku yasin di atas makam suaminya

INSANTRI.COM. Ketika kita berziarah kubur ke makam para awliya’, ‘ulama, shalihin atau pun makam keluarga, mungkin kita akan mengambil buku yasin yang disediakan di sana atau membawanya dari rumah. Buku Yasin banyak beredar dan dicetak secara masif untuk kebutuhan ziarah kubur dan yasin tahlil sehingga sangat mudah sekali ditemukan.

Namun kami menemukan adanya kekurangan pada buku Yasin, dan kekurangan ini cukup vital. Walaupun penemuan ini bukanlah penemuan baru, namun harapannya pembaca yang belum tahu bisa berhati-hati setelah membaca artikel ini sehingga mampu membaca surat yasin dengan benar dan sesuai dengan haknya.

Untuk perbandingan, mari kita lihat ayat ke-76 surat yasin yang ada pada mushaf al-Quran berikut:

Surat Yasin pada Mushaf al-Quran
Yasin:76 pada salah satu mushaf al-Quran

Sebagaimana yang kita lihat pada ayat ke-76 surat yasin tersebut terdapat waqaf lazim setelah ‘fa lā yahzunka qawluhum’ yang menunjukkan bahwa kita wajib berhenti.

Sedangkan kebanyakan buku yasin yang beredar tidak mencantumkan waqaf lazim pada ayat ke-76 tersebut. Coba lihat foto berikut:

buku yasin yang banyak beredar
Buku Yasin yang banyak beredar
buku yasin yang ada terjemahnya
Yasin Tahlil dengan terjemah (membaca dari kiri ke kanan)

Pembaca yang tidak tahu bisa saja akan melanjutkan bacaannya tanpa berhenti, sedangkan yang benar adalah berhenti karena di sana terdapat waqaf lazim. Yang mana waqaf lazim sudah biasa ditandai dengan huruf mim kecil di atas.

Kebanyakan buku Yasin yang beredar ini adalah salinan dari tulisan tangan para huffadz al-Quran dan tidak ada lembaga yang mentashih buku-buku Yasin ataupun Majmu’ Surat yang berisi surat al-Waqiah, Surat al-Mulk dsb. Sehingga masih ada kemungkinan kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya.

Walaupun meninggalkan penulisan ‘mim’ sebagai tanda waqaf lazim tidak bisa dikatakan sebagai kesalahan (karena mushaf al-Quran pertama kali tidak ada tanda harakat apalagi tanda wakaf). Namun kurang bijak jika waqaf lazim yang lain ada tanda waqaf lazimnya sedangkan pada ayat ke-76 ini tidak ada. Hal ini bisa membuat pembaca mengira bahwa dalam ayat tersebut tidak ada waqaf lazim.

Meskipun begitu kami menemukan satu cetakan Yasin yang pada ayat ke-76 mencantumkan waqaf lazim. Terlihat pada covernya bahwa buku Surat Yasin tersebut ditulis oleh Abdul Aziz Pedurungan Tengah terbitan CV. Thoha Putra Semarang.

Pentingnya Memperhatikan Waqaf pada al-Quran

Sangat penting sekali untuk memperhatikan waqaf pada al-Quran karena kita membaca al-Quran dengan riwayat yang mutawattir sampai kepada Nabi Muhammad saw dan Jibril as. Bukan hanya dari segi huruf saja namun waqaf dan ibtida’ pada al-Quran juga termasuk dalam riwayat tersebut.

Sayyidina Ali karramallahu wajhahu berkata, “Tartil adalah membaguskan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat berhentinya”. Maka sudah semestinya kita mengikuti bagaimana Rasululllah SAW membaca al-Quran, dan cara kita mengetahuinya salah satunya dengan Qiraat Imam Ashim dengan riwayat Hafsh.

Dengan adanya informasi ini, semoga pembaca lebih berhati-hati saat membaca surat yasin serta memperhatikan waqaf-waqaf yang ada pada surat yasin. Dan sebagai masukan untuk para penerbit agar bisa melakukan perbaikan ke depannya.

Tinggalkan Komentar