Kitab Jawahirul Maani sebuah Manaqib Syeikh Abdul Qadir al-Jailany – PDF Download

Download Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani “Jawahirul Maani” PDF melalui halaman ini.

JudulJawahir al-Ma’aniy fi Manaqib asy-Syaikh Abd al-Qadir al-Jailany
PengarangSyaikh Ahmad Jauhari Umar Pasuruan
Format FilePDF

Untuk mengunduh Kitab Jawahirul Maani PDF silahkan klik tombol berikut ini

jawahirul maani cover

sedangkan untuk mengunduh kitab Jawahirul Maani beserta terjemah bahasa Indonesia silahkan klik tombol berikut ini

terjemah jawahirul maani cover

Atau Anda juga bisa membeli kitab fisik Jawahirul Maani fi Manaqib Syeikh Abdul Qadir al-Jailany melalui link Tokopedia di bawah ini

Jawahirul Maani [link pembelian]

Jawahirul Maani beserta Terjemah Bahasa Indonesia [link pembelian]

Apa itu Kitab Jawahirul Maani?

Kitab manaqib “Jawahirul Maani” adalah kitab yang menjelaskan perjalanan hidup Sulthan al-Awliya’ Syeikh Abdul Qadir al-Jailany. Kitab ini memuat seputar kisah kelahiran Syeikh Abdul Qadir, perjalanan beliau dalam menuntut ilmu, karomah-karomah beliau hingga wafatnya.

Pengarang kitab Jawahirul Maani adalah Syeikh Ahmad Jauhari Umar, pengasuh Pondok Pesantren Darus Salam al-Islamiyah, Tanggulangin, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Beliau mengajarkan kitab ini kepada semua murid-muridnya hingga akhirnya kitab ini dikenal hingga seluruh wilayah Indonesia.

Pada halaman belakang kitab ini dijelaskan manfaat dari manaqib juga cara pengamalannya. Misalnya, supaya bisa mendapatkan ma’rifat dan luas rezki maka setiap hari membaca wirid “Ya Badii’” sebanyak 946 kali lalu dilanjutkan dengan membaca kitab manaqib ini.

Syeikh Ahmad Jauhari sendiri lahir pada 17 Agustus 1945 Hari Jumat Jam 2 Siang (yang mana pada hari itu juga bertepatan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia) di Dusun Nepen, Desa Krecek, Pare, Kediri.

Nasab beliau sungguh mulia, dari arah ayah, nasabnya sambung sampai Sultan Hasanuddin ibn Sunan Gunung Jati. Adapun dari arah ibu, nasabnya sambung sampai Hasan Besari Tegal Sari Ponorogo yang masih keturunan Sunan Kalijaga.

Di masa kecil, Syeikh Ahmad Jauhari diajar oleh ayahnya dengan disiplin pendidikan yang sangat ketat dan sulit. Diantaranya menghafal kitab alQuran dan artinya, belajar tafsir Al-Qur’an dan ilmu tafsir. Masih menjadi keistimewaan ayahnya dalam bidang pendidikan, Syeikh Ahmad Jauhari Umar tidak diizinkan berteman dengan anak-anak lain dengan maksud agar Syeikh Ahmad Jauhari Umar tidak mengikuti kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh anak-anak sekitar.

Pada usia sebelas tahun, Syekh menyelesaikan Al-Qur’an yang Mulia, karena usaha ayahnya dalam membesarkan dan membimbingnya. Ayahnya terkenal karena kecintaannya pada ulama, tetapi dia menganjurkan agar dia menghormati ulama dan orang yang dicintai dan menghabiskan uangnya untuk pengeluaran mereka. Jika penderitaan dan kesulitan menimpanya, dia akan mendatangi para ulama untuk meminta nasihat dan berkah dari mereka.

Kemudian dia berkeliling makam para wali dari Banyuwangi ke Banten dan kemudian ke Madura. Ketika dia melakukan perjalanan ziarah ke pemakaman Syaikhona Khalil Bangkalan Madura, dimana Syekh Ahmad Jauhari Umar bertemu dengan Sayyid Syarifuddin yang merupakan keturunan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani. Dan Syeikh Syarif Al-Din memberikan syahadah pada manaqib Jawahir Al-Ma’ani kepada Sheikh Ahmad Jauhari Umar.

Syeikh Ahmad Jauhari Umar mengajarkan kitab manaqib tersebut kepada murid-muridnya hingga manaqib Jawahir Al-Ma’ani tersebar di Indonesia, Malaysia, Singapura bahkan Brunei.

Hingga kini banyak umat Muslim yang membaca kitab manaqib ini untuk menunjukkan kecintaan serta memuliakan para wali-wali Allah dan Rasul-Nya saw beserta para ahli at-taqwa dan para ulama’. Selain itu, dengan membaca manaqib ini, pembaca bertujuan untuk mencari keberkahan dan syafaat dengan bertawasul kepada Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany.

Tinggalkan Komentar