Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah (اسم المعرفة واسم النكرة)

Pada artikel ini, kita akan membahas pembagian isim menjadi isim ma’rifat dan nakirah, apa pengertiannya, dan bagaimana ketentuannya. Mari kita bahas!

Pengertian Isim Ma’rifat dan Isim Nakirah

Isim ma’rifat adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang tertentu.

:نحو

عُمَرُ

Umar (nama orang)

دِمَشْقُ

Damaskus (nama kota)

أَنْتَ

Kamu (isim dlamir)

Sedangkan isim nakirah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang tidak tertentu.

:نحو

رَجُلٌ

Pria

كِتَابٌ

Kitab

مَدِيْنَةٌ

Kota

Macam-macam Isim Ma’rifat

Isim-isim ma’rifat itu ada tujuh macam, yaitu:

  1. Isim Dlamir
  2. Isim ‘Alam
  3. Isim Isyarah
  4. Isim Maushul
  5. Isim bersama al (ال)
  6. Isim yang di-idlafah-kan dengan isim ma’rifat lain
  7. Al-Munada al-Maqshud bi an-Nida’ (orang atau sesuatu yang spesifik dipanggil dengan nida’)

Pembahasan mengenai isim dlamir, isim ‘alam, isim isyarah, dan isim maushul sudah pernah kami bahas pada artikel sebelumnya. Silahkan untuk mengecek artikel-artikel tersebut.

Di sini kita akan membahas mengenai isim bersama al (ال), isim yang di-idlafah-kan dengan isim ma’rifat lain, dan al-munada al-maqshud bi an-nida’.

Adapun macam-macam isim nakirah adalah segala isim selain tujuh macam yang disebutkan diatas.

Al-Muqtarin bi al (المقترن بال)

Al-Muqtarin bi al (isim bersama al) adalah isim yang didahului oleh al (ال) dimana al tersebut memberikan faidah ta’rif kepadanya sehingga dari yang semula nakirah ia menjadi isim ma’rifat.

:نحو

الْ + رَجُلٌ = الرَّجُلُ

Sebelumnya, rajulun mempunyai arti pria secara umum sehingga semua pria masuk di dalamnya, namun setelah ada al ta’rif (ال التعريف) maknanya menjadi menyempit dan spesifik pada satu pria yang tertentu.

الْ + كِتَابٌ = الْكِتَابُ

Sebelumnya, kitabun mempunyai arti kitab secara umum sehingga semua kitab masuk di dalamnya, namun setelah ada al ta’rif (ال التعريف) maknanya menjadi menyempit dan spesifik pada satu kitab yang tertentu.

الْ + فَرَسٌ = الْفَرَسُ

Sebelumnya, farasun mempunyai arti kuda secara umum sehingga semua kuda masuk di dalamnya, namun setelah ada al ta’rif (ال التعريف) maknanya menjadi menyempit dan spesifik pada satu kuda yang tertentu.

Al (الْ) semuanya adalah huruf ta’rif menurut pendapat al-ashahh, bukan lam-nya saja. Hamzah pada al (الْ) merupakan hamzah qatha’ yang di-washal-kan (dijadikan hamzah washal) karena saking banyaknya digunakan menurut pendapat al-arjah.

BACA JUGA: Macam-Macam Al (الْ)

Al-Mu’arraf bi al-Idlafah (المعرّف بالإضافة)

Al-Mu’arraf bi al-Idlafah (isim yang di-idlafah-kan dengan isim ma’rifat lain) adalah isim nakirah yang di-idlafah-kan (disandarkan) kepada salah satu isim ma’rifat lain – seperti isim dlamir, isim alam, isim isyarah, isim maushul, dan isim bersama al – sehingga ia menjadi isim ma’rifat.

Contoh jika isim nakirah di-idlafah-kan kepada isim dlamir maka menjadi isim ma’rifat:

حَمَلْتُ كِتَابِيْ

Aku membawa kitabku

Contoh jika isim nakirah di-idlafah-kan kepada isim ‘alam maka menjadi isim ma’rifat:

حَمَلْتُ كِتَابَ عَلِيٍّ

Aku membawa kitabnya Ali

Contoh jika isim nakirah di-idlafah-kan kepada isim isyarah maka menjadi isim ma’rifat:

حَمَلْتُ كِتَابَ هٰذَا الْغُلَامِ

Aku membawa kitab pemuda ini

Contoh jika isim nakirah di-idlafah-kan kepada isim maushul maka menjadi isim ma’rifat:

حَمَلْتُ كِتَابَ الَّذِيْ يَجْلِسُ أَمَامَكَ

Aku membawa kitabnya orang yang duduk di depanmu

Contoh jika isim nakirah di-idlafah-kan kepada isim bersama al maka menjadi isim ma’rifat:

حَمَلْتُ كِتَابَ الرَّجُلِ

Aku membawa kitab pria tersebut

Al-Munada Al-Maqshud (المنادى المقصود)

Al-munada al-maqshud adalah isim nakirah yang tujuannya untuk ditentukan dengan huruf nida’.

:نحو

يَا رَجُلُ

Hai pria

يَا تِلْمِيْذُ

Hai Murid

Dua panggilan di atas digunakan untuk memanggil baik kepada laki-laki atau murid yang tertentu.

Jika ingin memanggil laki-laki atau murid yang tidak ditentukan maka contohnya menjadi:

يَا رَجُلًا

Hai pria (mana saja)

يَا تِلْمِيْذًا

Hai Murid (mana saja)

Dalam dua contoh di atas, kedua isim berhukum nakirah karena tidak dikhususkan dengan nida’ (dibaca nashab karena termasuk al-munada ghairul maqshud).

Tinggalkan Komentar