Mudzakkar dan Muannats (الْمُذَكَّرُ وَالْمُؤَنَّثُ)
Isim dilihat dari perspekstif seks dan gender dibagi menjadi dua, yakni: mudzakkar dan muannats.

Pengertian Mudzakkar
Mudzakkar adalah isim yang sah untuk di-isyarah-i dengan ‘hadza (هٰذَا)’. Contoh:
رَجُلٌ => هٰذَا رَجُلٌ
صَبِيٌّ => هٰذَا صَبِيٌّ
قَمَرٌ => هٰذَا قَمَرٌ
كِتَابٌ => هٰذَا كِتَابٌ
Kemudian mudzakkar dibagi menjadi dua macam, yaitu:
- Mudzakkar Haqiqi (الْمُذَكَّرُ الْحَقِيْقِيُّ)
Mudzakkar Haqiqi adalah isim yang menunjukkan atas laki-laki baik manusia atau hewan (jantan).
:نحو
رَجُلٌ
pria
صَبِيٌّ
Bocah laki-laki
أَسَدٌ
Singa jantan
جَمَلٌ
Unta jantan
- Mudzakkar Majazi (الْمُذَكَّرُ الْمَجَازِيُّ)
Mudzakkar Majazi adalah isim yang diberlakukan dengan pemberlakuan laki-laki atau pun jantan, namun ia tidak termasuk darinya.
:نحو
قَمَرٌ
bulan
كِتَابٌ
kitab
بَدْرٌ
purnama
لَيْلٌ
malam
بَابٌ
Pintu
Walaupun “baab (بَابٌ)/pintu” pada kenyataannya tidak memiliki kelamin baik laki-laki dan perempuan, namun ia digolongkan sebagai isim mudzakkar secara majaz.
Pengertian Muannats
Muannats adalah isim yang sah untuk di-isyarah-i dengan ‘hadzihi (هٰذِهِ)’. Contohnya:
امْرَأَةٌ => هٰذِهِ امْرَأَةٌ
نَاقَةٌ => هٰذِهِ نَاقَةٌ
شَمْسٌ => هٰذِهِ شَمْسٌ
دَارٌ => هٰذِهِ دَارٌ
Kemudian muannats dibagi menjadi empat macam, antara lain:
- Muannats Lafdhiy (الْمُؤَنَّثُ اللَّفْظِيُّ)
Muannats lafdhiy adalah isim yang bertemu dengan alamat ta’nits, baik ia menunjukkan atas perempuan atau pun laki-laki selagi ia secara lafadh memiliki alamat/tanda ta’nits.
Contoh yang menunjukkan perempuan adalah:
فَاطِمَةُ
Fathimah (nama perempuan)
خَدِيْجَةُ
Khadijah (nama perempuan)
Contoh yang menunjukkan laki-laki adalah:
طَلْحَةُ
Tholhah (nama laki-laki)
حَمْزَةُ
Hamzah (nama-laki-laki)
زَكَرِيَّاءُ
Zakariyya (nama laki-laki)
بُهْمَةٌ
Pasukan pemberani
- Muannats Ma’nawiy (الْمُؤَنَّثُ الْمَعْنَوِيُّ)
Muannats ma’nawiy adalah isim yang menunjukkan perempuan secara makna, walaupun secara lafadh tidak ada alamat ta’nits.
:نحو
هِنْدٌ
Hindun (nama perempuan)
سُعَادُ
Suad (nama perempuan)
- Muannats Haqiqiy (الْمُؤَنَّثُ الْحَقِيْقِيُّ)
Muannats haqiqiy adalah isim yang menunjukkan perempuan baik manusia atau pun hewan (betina).
:نحو
امْرَأَةٌ
Seorang perempuan
غُلَامَةٌ
Anak perempuan
نَاقَةٌ
Unta betina
أَتَانٌ
Keledai betina
- Muannats Majaziy (الْمُؤَنَّثُ الْمَجَازِيُّ)
Muannats majaziy adalah isim yang diberlakukan dengan pemberlakuan perempuan atau betina, namun ia tidak termasuk darinya.
:نحو
شَمْسٌ
matahari
دَارٌ
rumah
عَيْنٌ
mata
رِجْلٌ
Kaki
Dalam Kitab Alfiyyah ibn Malik, dijelaskan bahwa muannats ma’nawiy sebenarnya memiliki ta’ ta’nits yang di-taqdir-kan. Hal tersebut bisa diketahui melalui beberapa hal:
Yang pertama, dengan dlamir yang kembali padanya. Contoh:
النَّارُ وَعَدَهَا اللّٰهُ (الحج: ٧٢)
Yang kedua, dengan isyarah. Contoh:
تِلْكَ الدَّارُ الْأٙخِرَةُ (القصص: ٨٣)
Yang ketiga, dengan shifat-nya, hal-nya, atau khabar-nya. Contoh:
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُ (الهمزة: ٦)
فَتِلْكَ بُيُوْتُهُمْ خَاوِيَةً (النمل: ٥٢)
إِنَّ أَرْضِيْ وَاسِعَةٌ (العنكبوت: ٥٦)
Yang keempat, dari fiil yang disandarkan padanya menggunakan ta’. Contoh:
وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيْرُ (يوسف: ٩٤)
Yang kelima, dari adad-nya yang berupa bilangan 3 sampai 10 (ثلاثة الي عشرة), yang mana adad tersebut menggugurkan ta’-nya jika ma’dud-nya mu’annats. Contoh:
وَهِيَ ثَلَاثُ أَذْرُعٍ
“أَذْرُعٌ” adalah bentuk jama’ dari “ذِرَاعٌ”
Yang keenam, dari bentuk tashghir-nya yang mana ta’ pada muannats ma’nawiy dikembalikan. Contoh:
عُيَيْنَةٌ
Artinya adalah mata kecil sedangkan asalnya yakni ‘عَيْنٌ’.
Isim yang bisa mudzakkar dan bisa muannats
Terdapat beberapa isim yang bisa di-mudzakkar-kan dan bisa di-muannats-kan. Contohnya adalah:
الدَّلْوُ
timba
السِّكِّيْنُ
pisau
السَّبِيْلُ
jalan
الطَّرِيْقُ
jalan
السُّوْقُ
pasar
اللِّسَانُ
lidah
الذِّرَاعُ
lengan
السِّلَاحُ
pedang
الصَّاعُ
Sha’ (satuan ukuran)
الْعُنُقُ
leher
الْخَمْرُ
khamr
Contoh lain isim yang bisa di-mudzakkar-kan dan di-muannats-kan sedangkan di dalamnya terdapat alamat ta’nits, antara lain:
السَّخْلَةُ
Anak kambing (jantan/betina)
الْحَيَّةُ
Ular (jantan/betina)
الشَّاةُ
Kambing (jantan/betina)
الرَّبْعَةُ
Orang yang sedang tingginya (laki-laki/perempuan)
Itu dia pembagian isim dari perspektif seks dan gender yang terbagi atas dua macam, yakni: mudzakkar dan muannats.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mempelajari ilmu Nahwu.
Jangan ragu untuk mendiskusikan artikel ini di kolom komentar yang ada di bawah.